Laman

Senin, 29 September 2014

~~~--- KETIKA PENGORBANAN ITU HARUS BERAKHIR ---~~~


Ketika Rasulullah sallallahu alaihi wasallam di angkat sebagai nabi,khadijah sebenarnya sudah masuk usia senja,yaitu sekitar 55 tahun.Usia wanita yang seharusnya menikmati sisa-sisa hidupnya dengan tenang di temani dengan anak cucu,namun tidak bagi khadijah,justru pada usia itulah perjuangan dan pengorbanan yang sesungguhnya di mulai.

  Jika kita membaca sejarah dakwah Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam betapa beratnya dan tantangan yang Beliau hadapi pada permulaan fase dakwahnya,Maka kurang lebih itulah yang di hadapi oleh khadijah. sebab,sebagai istri yang mencintai dan sangat setia terhadap suaminya,maka apa yang di rasakan oleh suaminya,tentu dia turut pula merasaknya baik secara fisik mau mental.

  Bahkan ketika tahun ke tujuh kenabian  Ketika Rasulullah sallallahu alahi wa sallam dan seluruh kaum muslimin serta bani hasyim dan bani Abdul -muthalib di boikot oleh orang-orang kafir Quraisy,Khadijah pun ikut menemani Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, dalam masa-masa pemboikotan yang amat berat dan sisa-sisa tenaga yang di miliki,Sebuah ujian dan pengorbanan yang teramat berat, sebab pemboikotan berlasaung selama tiga tahun.
Mereka di isolir di sebuah perkampungan dan tidak dapat melakukan jual beli atau berbagi transaksi lainya,
Otomatis persediaan pangan sangat meipis dan kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya sangat sulit di dapatkan.namun akhirnya atas pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala pemboikotan tersebut berakhir juga.

    Bagaimana seorang wanita yang asalnya mulia dan kaya raya,bersedia dan mampu menjalani hidup yang sangat berat,selalu berada di samping suaminya dan selalu membelanya dengan segenap jiwa dan raganya..? Rasanya kalau bukan dengan bahasa ke imanan,cinta dan kesetiaan,sulit bagi kita untk mendaptkan semua jawabannya Sungguh meruapakn teladan yang sangat berharga bagi seluruh kaum muslimin, khususnya kaum mislimat di mana saja dan kapan saja.

  Namun,kesetiaan dan pengorbanan Khadijah justeru harus berhadapand engan usianya sendiri,selsai pemboikotan fisiknya semakin lemah.wajar saja kerna saat itu usianya sudah mencapai enam puluh lima tahun.

   Dan akhirnya saat-saat yang sangat menyedihkan itu tiba.kurang lebih tiga tahun sebelum peristiwa Hijrah Khadijah Radhiallahu anha menghadap rabbnya setelah dia mengerahkan segenap pengorbanan dan kesetiaan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam,meninggalkan berbagai kemuliaan yang selalu di catat tinta sejarah dan di kenang meliaran manusia sepanjang masa.

    Dia Khadijah meninggal pada usia 65 tahun. dan di makamkan di sebuah daerah bernama Hajun di kota makkah,Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam sendiri yang langsung menguburkannya, saat itu belum di syariatkan shalat jenazah.{ lihat: kitab siyar A'lam An-nubala, Adz-Dzahabi,3/99.

  Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam jelas sangat sedih di tinggal wafat oleh Khadijah,apa lagi dua bulan sebelumnya beliau pun di tinggal wafat oleh paman Abu thalib,
Jika Abu thalib pamannya selalu membela dan melindungi Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam di luar rumahnya dari makar dan rencana jahat orang-orang kafir,maka Khadijah adalah orang yang selalu meringankan bebannya di dalam rumahnya dengan kata-katanya yang menghibur dan kesetiaan yang tak luntur.
Lengkaplah saat-saat itu merupakan  saat yang paling mnyedihkan bagi Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam,maka tercatat dalam sejarah islam bahwa  tahun 10 kenabian (3 tahun sebelum hijrah ) di kenal dengan istilah 'Aamaul Huzni ( Tahun kesedihan ). Kerana itu, banyak para ulama' mengatakan bahwa peristiwa besar Isra' Mi'raj yang terjadi setelah itu salah satu hikmahnya adalah merupakan salah satu penghibur atas kesedihan yang di alami Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.
Tentu saja,selain hikmah besar lainya yang terkandung di balik peristiwa tersebut.

   Khadijah hidup menjadi pendamping Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam selama 24 tahun lebih beberapa bulan, dalam selama itu pula Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tidak menikah dengan wanita lainnya.
 
 begitulah hidup ini,pada akhirnya seseorang harus pergi meninggalkan apa dan siapa yang di cintainya,kecuali amalannya yang terus menyertainya.Maka,beruntunglah mereka yang selalu mengumpulkan amal kebaikan selama kehidupannya.

   Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
'' Ada tiga perkara yang menyertai mayat (ke kuburnya ) Dua darinya akan kembali,dan yang satu akan tetap bersamanya.akan mengikutinya; Keluarganya,hartanya dan amallnya. Keluarga dan hartanya akan kembali,sedangkan amalnya tetap ( bersamanya).'' Muttafaqun alaih; Bukhari (6514).(Muslim (7613 ).''
                
                    '' Wallahu a'lam bishawab ''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar