Laman

Minggu, 06 Desember 2015

* ~~~ HARAPAN DALAM RINDU ~~~*

RINDU ialah bahasa Tuhan untuk memahami kesabaran. Sabar dalam sebentuk tunggu dan bersitahan dalam kesetiaan.

Rinduku padamu serupa embun yang berpinta warna, pada akhirnya pasrah pada ketentuan-Nya cukuplah mewujud bening untuk memurnikan rasa sebab ’embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta’.

Rinduku padamu serupa air mata, di setiap tetesnya ada ribuan cerita yang tak mampu diterjemahkan oleh kata-kata. Pada akhirnya menyentuh kesadaran jiwa cukuplah mendoakan satu sama lain. Hingga Allah berkenan memberikan kesempatan untuk menyempurnakan separuh agama.

Rinduku padamu serupa angin di jantung cuaca, berembus perlahan mendinginkan gelisah yang telah memanaskan raga. Bersamanya kuterbangkan rubiyat pengharapan yang paling sederhana bahwa ‘kita boleh berbeda dalam segala, kecuali dalam cinta.’

Rinduku padamu serupa waktu, tempat pemberangkatan harapan dan kepulangan kenyataan. Sebab aku mencintaimu bukan hanya untuk hari ini, hari kemarin atau hari-hari yang akan datang. Tetapi aku mencintaimu sebelum hari-hari dilahirkan dan sebelum waktu belajar merangkak di atas zaman.