Laman

Minggu, 15 Februari 2015

*~ WANITA YANG DI DO'AKAN BURUK OLEH BIDADARI ~*



بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan Menyakiti Suami

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تُؤْذِى امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ لاَ تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا

“Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia, kecuali istrinya dari kalangan bidadari berkata: Semoga Allah memerangimu, sesungguhnya dia bersamamu hanyalah sebagai tamu, tidak lama lagi dia akan meninggalkanmu untuk menuju kepada kami.” 

[HR. At-Tirmidzi dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 173]

Beberapa Pelajaran:

1) Menyakiti suami termasuk dosa besar yang akan mengakibatkan seorang istri ditimpa kejelekan di dunia dan akhirat.

2) Kaum mukminin memiliki istri dari kalangan bidadari yang telah Allah ta’ala siapkan di surga, maka ini menunjukkan keutamaan iman dan amal shalih yang dilakukan seorang hamba.

3) Setiap amalan akan mendapatkan balasan, amal baik mendapat balasan yang baik dan amal jelek mendapatkan balasan yang jelek.

4) Kehidupan dunia hanyalah sementara dan sangat singkat, keberadaan kita di dunia ini hanyalah seperti orang asing, musafir, penyeberang jalan atau tamu yang mampir sebentar untuk mengumpulkan bekal demi melanjutkan perjalanan panjang.

5) Sebaik-baik bekal adalah ketakwaan, maka orang yang berakal tidaklah mungkin mengorbankan kebahagian di kehidupan yang kekal demi mengejar kebahagiaan yang hanya dapat dinikmati sebentar saja.

Sabtu, 14 Februari 2015

~~~ TIDAK MALU KAH KITA..?~~*

ABDULLAH AL-ASIRI (77 TAHUN), MERANGKAK KE MASJID SELAMA 65 TAHUN UNTUK SHALAT BERJAMAAH 5 WAKTU
Hanya iman yang kuat yang mampu mengalahkan segala hambatan dan rintangan. Apalagi untuk menunaikan perintah Allah 'Azza Wa Jalla.
Dan, keimanan itulah yang menuntun Abdullah Al-Asiri, seorang kakek berusia 77 tahun untuk shalat berjamaah 5 waktu di masjid yang ada di sebuah desa di Arab Saudi.
Meski kondisi kakek ini cacat sejak lahir, namun ia tetap berangkat ke masjid terdekat setiap kali waktu shalat tiba, Ia ke masjid sambil merangkak dengan sokongan kedua tangannya. Dan ini telah berlangsung sejak kurang lebih 65 tahun. Subhanallah, Allahu Akbar…
Cuplikan sebagian kejadian di atas bisa dilihat di youtube atau di jejaring Facebook. Pengunggah video yang juga perekamnya adalah Abdul Aziz Makhafah, keponakan sang kakek. Makhafah mengatakan, pamannya itu tinggal di desa Al-Azizah di bukit Saudah dekat kota Abha, Arab Saudi. Sang kakek yang bernama Abdullah Al-Asiri (77) ini sudah terlahir dalam keadaan cacat dan dirawat oleh kakaknya Ahmad dan dua orang istrinya.
Kepada Koran Sabq Abdul Aziz menambahkan, kedua istri Ahmad membersihkan dan membuatkan jalan khusus untuk sang kakek agar mudah ke masjid dan tidak tersengat oleh panas matahari. Lebih mencengangkan, jika hari Jumat kakek ini pergi ke masjid sejauh 3 km dengan merangkak sebelum ada tumpangan kendaraan umum. Meski demikian, ia lebih sering mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Abdul Aziz Makhafah mengatakan, ia telah mengunggah sebuah video singkat pamannya ke Youtube untuk menunjukkan semangat dan tekadnya untuk pergi shalat berjamaah ke masjid meski dia dalam kondisi terbatas dan cacat. Di video tampak sang kakek Abdullah menceritakan kedamaian hidupnya ada di masjid. Capek dan lelah yang dialami tak seberapa nilainya dengan kedamaian itu.
Kakek ini benar-benar memahami keutamaan shalat berjamaah di masjid seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam bersegera pergi ke masjid maka niscaya mereka akan berlomba-lomba kepadanya, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam shalat isya’ dan shalat shubuh maka niscaya mereka akan mendatangi keduanya walau dalam keadaan merangkak,”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Saudaraku sekalian, mumpung Allah belum mencabut kenikmatannya dari kita berupa kesehatan dan kekuatan fisik, mata yang masih melihat, kedua kaki yang masih kuat, serta umur yang masih muda, maka gunakanlah untuk menunaikan perintah Allah yakni salah satunya adalah kewajiban shalat berjamaah atas setiap muslim laki-laki.
Sebagai penutup, perhatikanlah peringatan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini :
Beliau bersabda: "Barangsiapa mendengar seruan adzan tapi tidak memenuhinya (mendatanginya), maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur".
Ditanyakan kepada Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, 'apakah yang dimaksud dengan UDZUR?, Beliau menjawab; "Rasa takut (tidak aman) dan Sakit".
[Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthni 1/421,422, Ibnu Hibban 2064, & Al-Hakim 1/246]
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita semua agar senantiasa istiqamah di atas ketaatan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, aamiin. Baarakallaahu fiikum.
antum bisa simak bukti di link ini http://m.youtube.com/watch?v=G4KSDCVD2Fc

Jumat, 13 Februari 2015

*~~~ SEPERCIK HIKMAH DARI PADI ~~~*

"Mereka Berdiri dalam Shaf-Shaf yang rapih"
Tangkai nya sederhana, daunnya pun biasa saja.
Tumbuh di lumpur kotor nan basah, bersahabat dengan rerumputan.
Namun mereka hidup rukun, saling menguatkan & berpegangan tangan, hingga mereka beranjak dewasa - berbunga menebarkan serbuk sari kebahagiaan di usia mudanya - mempersiapkan diri nya hingga matang, seiring berisi semakin merunduk, lalu menguning mengukirkan senyum diwajah petani yang setia menengok nya di setiap pagi.
Usia nya tidak lama, tapi sungguh ia telah dewasa!
Cerita hidupnya singkat, tapi berkesan syarat manfaat.
Tak peduli bagi siapa saja, ikan-ikan yang bermain sambil berteduh atau serangga pencuri & ulat-ulat nakal.
Dari sosok nya banyak lukisan keteladanan untuk kita, manusia.
Akarnya tidaklah kokoh...
Tapi cukup menunjang batangnya yang sederhana.
Karena hidupnya memang tidak lama, tugas utamanya hanya memberi manfaat kepada manusia & makhluk-Nya yang lain.
Selebihnya mereka bertasbih memuji-Nya, lalu khusyuk mempersiapkan benih-benih berkualitas untuk keturunannya agar kelak terlahir tunas baru yang berkualitas pula sebagai warisannya...
Lihatlah saudaraku !
Mereka memang memiliki intuisi & disiplin yang tinggi, hingga berpredikat & menuai kesan sang pencetak benih unggul dimata makhluk mulia yang bernama manusia!
Dikeseluruhan hidupnya mereka sibuk mempersiapkan buahnya, mereka memberi ketenangan..
Kepada petani yang menatapnya.
Ketika mereka mulai menguning, petani bahagia memandanginya, dari surau kecilnya selepas ashar atau di antara embun-embun gemericik disubuh harinya.
Masha Allah !
Akarnya tidak kokoh, tapi kuat mencengkram !
Mereka tidak ingin terpisah dari kelompoknya,
mereka ingin tubuhnya yang rapuh tetap teguh !
Mereka berdiri dalam shaf-shaf yang rapi...
Mereka tak segan bergabung dengan kelompok-kelompok lain
menjaga silaturahim mengikatkan kekuatan.
Allahu akbar.
Lihatlah!
Lihatlah padi yang bisa berdiri kokoh di atas lumpur basah!
Mereka kuat karena saling berpegangan bersama saudaranya,
hidup rukun, saling melengkapi & menguatkan.
Hingga saatnya nanti, ketika angin berhembus...
Mereka berpelukan, mereka berserikat dalam satu kesatuan..
Sungguh mereka kuat bukan karena sepohon nan kokoh, batang nya pun rapuh. Mereka hanya berdiri bersamaan,
tidak menghiraukan lagi perbedaan kualitas atau "jenis".
Lihat saja satu padi yang berdiri sendiri, atau terpisah dari jemaahnya..
Ia lemah, ketika buahnya mulai matang, tubuhnya patah & tumbang,
ia terjatuh, ia butuh sandaran..
Begitupun manusia yang butuh seseorang atau kawan dalam hidupnya.
Kita butuh saudara untuk sekedar bersandar, meneguhkan jiwa yang rapuh, melengkapi & memahami satu sama lain, menjalin silaturahim, mendekapkan ukhuwah & berserikat agar menjadi kuat.
Begitulah padi-padi yang "telah dewasa",
semakin berisi semakin merunduk.
Adalah cerminan tak terbantahkan bagi manusia yang berakal.
Semakin berilmu seharus nya semakin menunduk.
Semakin banyak yang ia ketahui, semakin ia sadar bahwa banyak hal yang belum ia ketahui, banyak hal yang harus ia pelajari & ketahui di dunia ini.
Hingga ia lebih khusyuk menunduk dengan sempurna ketimbang sibuk & di sibukan gelora nafsunya.
Lihatlah lagi, sang padi tak pernah riya atas kebaikannya..
Bahkan ia tetap diam.
Tidak sekalipun gaduh atau mengaduh saat dipangkas pak petani,
daun-daunnya hanya gemerisik sebagai isyarat tasbihnya..
Ia tidak sombong..
Padahal mereka adalah superstar hebat yang dikenal di seluruh dunia.
Lihatlah ketawadhuan mereka,
mereka tetap teguh berzuhud & mempersiapkan dirinya.
Karena merekapun tau, tak lama di dunia ini, hingga kesemua dari mereka diam & menunduk dimasa kematangannya.
Adapun kerabat padi yang congkak berdiri, dan enggan menunduk..
Ulat nakal penggoda disekitarpun tahu, dan dapat memastikan bahwa tidak berisi, seperti manusia yang merasa pandai & benar sendiri, ia laksana padi yang gagal. Hanya padi yang tak berisi, ia berdiri dengan congkak dengan kekosongan.
Laksana padi yang Mati..
Laksana hati manusia yang mati sebelum kematian raganya tiba!
Semoga itu bukan padi yang mati,
semoga itu hanyalah padi muda yang belum terisi.
Menunduklah...saudaraku.
Belajarlah lagi, lihatlah sekitaran.
Menunduklah sebelum kematian memangkas harapan.

*~~~ JIKA CINTA BERLANDASKAN KERANA ALLAH ~~~*

Di suatu sepertiga malam yang akhir
Istri: "Abi ... Abi ... bangun bii ... ini sudah waktunya
sholat tahajjud". Kata istri sambil membangunkan
suaminya.
Suami: "Hmmm bentar ..." sambil memalingkan badanya
dari hadapan istrinya.
Istri: "Hayo mau di cium apa jewer nih?"
Suami: "Cium dong sayang, Yukk kita ambil wudhu terus
sholat mii.."
Meraka pun beranjak keluar dari kamarnya untuk
mengambil air wudhu setelah itu mereka menunaikan
sholat tahajjud.
Hari yang lain di waktu sepertiga malam yang akhir.
Suami: "Ummiku sayang bagun yuuk, sholat tahajjud".
kata suami pada istrinya yg sedang tidur.
Istri: "Abi duluan aja deh ambil air wudhunya." kata istri
sambil menarik selimut.
Suamii: "Hayo minta di kelitik-keliitik atau gendong nih?"
Istri: "Baguniiiin, gendooong ..." kata istri dengan
manjanya.
Mereka pun akhirnya beranjak keluar dari kamar untuk
mengambil air wudhu setelah itu mereka menunaikan
sholat tahajjud, Dan merekapun mendapatkan rahmat dan
ampunan dari Rabbnya
ﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻗَﺎﻡَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﻰ
ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺗَﻪُ ﻓَﺼَﻠَّﺖْ ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﺖْ
ﺭَﺵَّ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻬِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ ﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ
ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻗَﺎﻣَﺖْ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﺖْ
ﻭَﺃَﻳْﻘَﻈَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻓَﺼَﻠَّﻰ ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﻰ
ﺭَﺷَّﺖْ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ
"Semoga Allah memberi rahmat seorang
laki-laki yang bangun malam kemudian
shalat, lalu membangunkan isterinya
kemudian shalat. Jika isterinya enggan ia
memercikkan air di wajahnya. Dan semoga
Allah memberi rahmat seorang wanita yang
bangun malam kemudian shalat, lalu
membangunkan suaminya kemudian shalat.
Jika suaminya enggan ia memercikkan air
di wajahnya." (HR. Ibnu Majah)
ﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﻗَﺎﻡَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﻰ
ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ ﺍﻣْﺮَﺃَﺗَﻪُ ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﺖْ ﻧَﻀَﺢَ ﻓِﻲ
ﻭَﺟْﻬِﻬَﺎ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ ﺭَﺣِﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓً ﻗَﺎﻣَﺖْ
ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻓَﺼَﻠَّﺖْ ﻭَﺃَﻳْﻘَﻈَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ
ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﻰ ﻧَﻀَﺤَﺖْ ﻓِﻲ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﺍﻟْﻤَﺎﺀَ
"Allah akan merahmati seseorang yang
bangun malam kemudian shalat lalu
membangunkan isterinya, apabila isterinya
menolak, dia akan memercikkan air ke
mukanya, dan Allah akan merahmati
seorang isteri yang bangun malam lalu
shalat, kemudian dia membangunkan
suaminya, apabila suaminya enggan, maka
isterinya akan memercikkan air ke muka
suaminya." (HR. Abu Daud dan Ahmad).
ﻣَﻦْ ﺍﺳْﺘَﻴْﻘَﻆَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺃَﻳْﻘَﻆَ
ﺍﻣْﺮَﺃَﺗَﻪُ ﻓَﺼَﻠَّﻴَﺎ ﺭَﻛْﻌَﺘَﻴْﻦِ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﻛُﺘِﺒَﺎ
ﻣِﻦْ ﺍﻟﺬَّﺍﻛِﺮِﻳﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻭَﺍﻟﺬَّﺍﻛِﺮَﺍﺕِ
"Barangsiapa yang bangun malam dan
membangunkan istrinya kemudian mereka
berdua melaksanakan shalat dua rakaat
secara bersama, maka mereka berdua akan
dicatat sebagai orang yang selalu
mengingat Allah Ta'ala.” (HR. Abu Daud).

Selasa, 10 Februari 2015

*~~ UNGKAPAN HATI SEORANG AKHWAT ~~*

Ya Rabb... 
Izinkan aku menjadi
sekuntum bunga,
Yang dihiasi dengan kelopak akhlaq mulia,
Harum wanginya dengan ilmu agama,
Cantiknya karna iman dan taqwa,
Namun keindahan zahirnya kusimpan rapi,
Biar menjadi rahasia yang kekal abadi,
Bukan perhatian mata lelaki ajnabi,
Yang menjadi puncak fitnah hati,
Illahi Rabbi...
Tumbuhkanlah duri yang memagari diri,
Agar diriku terpelihara dari noda duniawi,
Yang akan menghilangkan keharuman sejati,
Yang akan memudarkan kecantikan diri.
Dibalik kekurangan yang tercipta,
Bukanlah alasan untuk bermuram durja,
Karna setiap yang tercipta
ada hikmahnya.
Izinkan ya Allah agarku menjadi permata,
Tetap menyinar walau dilumpur hina,
Tetap berharga walau dimana saja.
Buat ummat dan juga keluarga...
Izinkan aku menjadi seindah mawar berduri,
Yang menjadi impian setiap muslimah,
Yang indahnya bukan untuk lelaki,
Tapi permata untuk yang bernama suami.
Aamiin
Penulis : Ustadz Firanda Andirja (copas dari FB beliau)

Sabtu, 07 Februari 2015

*~~~ DARI PERAMPOK SAMPAI ULAMA' ~~~*

Kisah Fudhail bin Iyadh merupakan sebuah kisah yang luar biasa.
Bagaimana seorang perampok yang ditakuti, bisa menjadi takut dan kembali ingat kepada Allah setelah mendengar percakapan kafilah dagang yang takut kepadanya dan mendengarkan ayat Alquran.
Padahal hari ini, banyak manusia–mungkin termasuk kita di dalamnya-adalah bukan seorang perampok, bukan juga orang yang dikenal sebagai penjahat atau orang yang terbiasa melakukan dosa secara terang-terangan, tetapi ketika mendengar ayat Alquran hati kita tidak bergetar, tidak mengingat dan mengagungkan Allah, nas’alullaha at-taufiq.
Bagaimana kisah taubat seorang yang kemudian menjadi ulama besar ini?
Seorang tetangga Fudhail bin Iyadh berkata:
“Fudhail bin Iyadh adalah perampok (hebat) sehingga tidak memerlukan partner atau tim dalam merampok."
Suatu malam dia pergi untuk merampok. Tak berapa lama iapun bertemu dengan rombongan kafilah.
Sebagian anggota kafilah itu berkata kepada yang lain, “Jangan masuk ke desa itu, karena di depan kita terdapat seorang perampok yang bernama Fudhail.”
Fudhail yang mendengar percakapan anggota kafilah itu ternyata gemetar, dia tidak mengira bahwa orang-orang sampai setakut itu terhadap gangguan darinya, ia merasa betapa dirinya ini memberi mudharat dan
bahaya bagi orang lain.
Fudhail pun berkata: “Wahai kafilah, akulah Fudhail, lewatlah kalian. Demi Allah, aku berjanji (berusaha) tidak lagi bermaksiat kepada Allah selama-lamanya.”
Sejak saat itu Fudhail meninggalkan dunia hitam yang telah ia geluti itu.
Dikisahkan dari jalur riwayat yang lain, ada tambahan kisah bahwa Fudhail menerima kafilah tersebut sebagai tamunya pada malam itu.
Dia berkata: “Kalian aman dari Fudhail.”
Lalu Fudhail mencari makanan untuk ternak mereka. Manakala dia pulang, dia mendengar seseorang membaca ayat:
ﻭَﻟَﻨَﺒْﻠُﻮَﻧَّﻜُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻧَﻌْﻠَﻢَ ﺍﻟْﻤُﺠَﺎﻫِﺪِﻳﻦَ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮِﻳﻦَ ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮَﺍ ﺃَﺧْﺒَﺎﺭِﻛُﻢْ
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami mengabarkan tentang keadaan (amalan) kalian.” (QS.Muhammad: 31)
Mendengar ayat tersebut Fudhail berkomentar:
“Berita-berita kami ditampakkan! Jika Engkau menampakkan keadaan kami, maka apa yang kami sembunyikan pasti akan terlihat dan kami akan malu. Jika Engkau menampakkan amalan kami, maka kami akan celaka karena adzab-Mu.”
Dan aku (tetangga Fudhail) mendengarnya mengatakan:
“Kamu berhias untuk manusia, berdandan untuk mereka, dan kamu terus berbuat riya’, sehingga mereka mengenalmu sebagai seorang yang shaleh. Mereka menunaikan kebutuhanmu, melapangkan tempat dudukmu (menyambutmu), dan bermuamalah denganmu karena mereka salah duga. Keadaanmu benar-benar buruk jika demikian adanya.”
Aku juga mendengarnya mengatakan:
“Jika kamu mampu untuk tidak dikenal, maka lakukanlah. Kamu tidak rugi walaupun tidak dikenal, dan kamu tidak rugi walaupun kamu tidak dipuji. Kamu tidak rugi walaupun kamu tercela di mata manusia, asalkan di mata Allah kamu selalu terpuji.”
Pelajaran:
• Seorang yang terbiasa melakukan perbuatan dosa, maka hatinya akan menghitam sehingga sulit menerima hidayah.
• Namun terkadang, ada sedikit celah di hatinya yang belum tertutup dengan gelapnya maksiat.
√ Apabila ia gunakan bagian kecil ini untuk merenungkan dan mengingat kekuasaan Allah, maka Allah akan bersihkan hatinya dari noda-noda hitam dosa kemaksiatan.
√ Sebaliknya, apabila ia tetap menuruti hawa nafsunya, hati tersebut semakin menghitam dan lama-kelamaan akan mati dan tidak menerima hidayah
.

Kamis, 05 Februari 2015

*** HARTA TIDAK MENAMBAH UMUR SEDIKITPUN ***

Kapan terbetik dalam hatimu bahwa hartamu akan menambah umurmu, maka sungguh engkau seperti yang disebutkan oleh Allah tentang orang yang terus mengumpulkan harta dan pelit karena menyangka hartanya akan menambah usianya...
الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,
يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ
dia mengira bahwa hartanya itu km dapat mengkekalkannya
(QS : Al-Humazah 2-3)
Justru sikap pelitlah yang merusak umur dan menghilangkan keberkahannya, sebaliknya perbuatan baik terlebih lagi bersedekah bagi kerabat akan menambah umur.
Ingatlah engkau dilahirkan dalam kondisi tidak membawa sepeserpun harta, maka demikian pula tatkala kau dibangkitkan tidak membawa sepeserpun harta yang selama ini engkau kumpulkan siang dan malam tanpa mengenal lelah...
Namun jika hartamu kau sedekahkan maka amal sedekahmu akan menemanimu pada hari kiamat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
كل امرء في ظل صدقته حتى يقضى بين الناس
"Setiap orang dibawah naungan sedekahnya hingga diputuskan hukum diantara manusia".
(HR Ahmad dan Hakim dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Ditulis oleh:
Ústάdz Firanda Andirja. MA حفظه الله تعالى

Selasa, 03 Februari 2015

* ~ SEMUANYA AKAN TERASA INDAH PADA WAKTUNYA~ *

Na’am, kita semua pasti pernah merasakan pahitnya hidup, beratnya cobaan, perihnya sakit, dan derita lainnya yang silih berganti menghinggapi diri. Bahkan bagi sebagian orang, dunia yang sangat luas ini terasa sangat sempit menghimpit, seakan-akan tidak ada orang lain yang lebih menderita, tidak ada yang lebih susah, tidak ada yang lebih sengsara daripada dirinya. Hari-hari yang dilalui tak lepas dari keluh kesah, menyesali alur kisah yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala gariskan jauh hari sebelum penciptaan langit dan bumi. Berandai-andai menjadi orang lain yang dilihatnya memiliki harta melimpa ruah.
Padahal, Nabi yang mulia Muhammad bin ‘Abdillah sholatullahi wa salamuhu ‘laihi pernah mengutarakan rasa takjubnya kepada orang yang beriman yang susah maupun yang senang, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Betapa menakjubkan perkara kaum muslimin. Sungguh, semua urusannya adalah kebaikan, dan yang demikian tidak akan didapatkan kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapatkan kemudahan, kebahagiaan, ia bersyukur, dan itu merupakan kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan, musibah, ia bersabar, dan itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat Imam Ahmad rohimahullah, dari sahabat Shuhaib rodhiallahu ‘anhu, Ia berkata : “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba beliau tertawa, lalu bertanya :
أَلَا تَسْأَلُونِي مِمَّ أَضْحَكُ؟ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمِمَّ تَضْحَكُ؟ قَالَ: عَجِبْتُ لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، إِنْ أَصَابَهُ مَا يُحِبُّ، حَمِدَ اللهَ وَكَانَ لَهُ خَيْرٌ، وَإِنْ أَصَابَهُ مَا يَكْرَهُ فَصَبَرَ، كَانَ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ كُلُّ أَحَدٍ أَمْرُهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرٌ إِلَّا الْمُؤْمِنُ
“Apakah kalian tidak ingin bertanya kepadaku, kiranya apa yang membuatku tertawa? Para sahabat menyahut : Wahai Rasulullah, apa gerangan yang membuat anda tertawa? Beliau menjawab : Aku kagum dengan urusan orang beriman, sungguh semua urusannya tidak lepas dari kebaikan. Jika ia dianugerahi sesuatu yang disukainya, ia memuji Allah dan yang demikian adalah kebaikan baginya. Dan apabila ia mendapatkan sesuatu yang dibencinya, ia bersabar dan yang demikian adalah kebaikan baginya. Dan tidak semua orang urusannya selalu dalam kebaikan kecuali bagi seorang yang beriman.”
Dahulu, ada seorang salaf yang botak kepalanya, terkena penyakit kusta badannya, buta kedua belah matanya, serta lumpuh kedua kaki dan tangannya. Satu kali ia pernah berkata :
الحمد لله الذي عافاني مما ابتلى به كثيرا مما خلق و فضلني تفضيلا
“Segala puji milik Allah yang telah menyembuhkanku dari penyakit yang banyak menimpa makhluk, dan memberikanku kelebihan yang banyak.”
Maka seorang laki-laki lewat di hadapannya dan berkata :
“Dari apa Allah menyembuhkanmu? Buta, botak, kusta, lumpuh. Lantas dari apa Allah menyehatkanmu?”
Lalu ia menjawab :
“Celaka engkau, Allah telah menjadikan lisanku selalu berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan badan yang selalu sabar di atas penderitaan.”
Allahu Akbar..!!
Demi Allah, orang tsb telah dianugerahi pemberian yang sangat banyak, lebih berharga dari intan permata, lebih mulia dari dunia yang fana nan hina.
Maka pada hakikatnya, kebahagian hidup itu berporos pada 3 perkara :
(1) Bersyukur jika diberi
(2) Bersabar jika diuji
(3) Beristighfar, memohon ampun dari dosa-dosa keji.
Jika seorang hamba memiliki ke-3 kunci hidup ini, niscaya ia akan selalu bahagia, ia akan selalu berada dalam kebaikan, ia akan selalu mendapatkan pahala syukur dan sabar serta diampuni dosanya dengan istighfar.
Dan pada akhirnya, setiap saat adalah waktu yang indah bagi dirinya.
Sekian, semoga ada manfaatnya.
wallahu Ta'la A'la wa A'lam