Laman

Rabu, 27 Agustus 2014

''~~~~~~~~~~~~~~~~ WAKTU TERUS BERJALAN~~~~~~~~~~~~~~~~~~''


Berapa banyak orang, berusaha dengan kerasnya untuk mendapatkan dunia ini. Untuk Mengumpulkan, Untuk menumpuk (kekayaan) di dunia ini.. Hari demi hari, malam demi malam, minggu demi minggu, tahun demi tahun.. Seluruh kehidupan mereka adalah untuk menumpuk dan mengumpulkan (harta).. Kemudian, setelah mereka berhasil mengumpulkan apa yang ingin mereka kumpulkan.. KEMATIAN menjumpai mereka, dan mereka tidak menikmati apa-apa.. Banyak dari mereka yang melihat permulaan pagi hari, akan tetapi tidak dapat melihat petang harinya.. 

Banyak dari mereka yang berharap berjumpa pagi, tetapi mereka tidak lagi hidup untuk melihatnnya.. Jika saja Anda tau kapan waktu (ajal) Anda yang telah Ditetapkan.. anda akan (DEMI ALLAH) membenci hal-hal yang bersifat duniawi. Saudaraku.....

Apakah kita ini? Siapakah kita ini?

Kita bukanlah siapa-siapa melainkan hanya kumpulan daging dan tulang.. kita bukanlah siapa-siapa melainkan hamba. Budak dari Tuhan yang Maha Besar, Allah Subhanhu Wa Ta'ala..

Satu-satunya yang telah memberikan kita kehidupan ini, dalam rangka memanfaatkan kehidupan ini. Bukan dengan cara yang saya atau anda inginkan, bukan!!Kita ini hamba dari satu-satunya yang telah memberi kita kemampuan ini.. yang telah meminjamkan tubuh yang sedang kita punya, dalam rangka memanfaatkannya.. dengan cara dan hanya cara yang akan Disenangi oleh-Nya..

Suatu hari akan datang, ketika tulang anda akan terpisah dari daging.. Tak akan ada lagi daging padanya. Dan tubuh hidup yang anda punya hari ini akan menjadi tulang belulang.. dibawah tumpukan kotoran (tanah). Ini adalah KENYATAAN Anda, Orang cerdas dalam hal ini, merenungkan.. mempertimbangkan kenyataannya.. Dia tahu, bahwa waktunya akan berlalu.. setiap detik yang berlalu, telah pergi.. tetapi itu akan tercatat dalam catatan amalan Anda.

Meski baik atau buruk bagi Anda.. Waktu kita terus berlalu..Sama seperti es batu yang meleleh.. Tetapi orang cerdas paham, dan meyakini, bahwa kesuksesan sejati hanyalah menyelamatkan dirinya dengan melakukan perbuatan yang akan menjauhkannya..Dari Siksa Keras dari Api Neraka.. dan ia berusaha menggapai Kebahagiaan Abadi di Surga..Bukankah ini yang kita Mau? Bukankah ini yang kita kerja keraskan?

Hanya Allah yang tau kapan Ajal kita menjemput, Saudaraku tersayang..Hanya Allah yang Maha Besar yang tau kapan waktu kita akan datang..

"~SETIAP~"

"~YANG BERNYAWA~"

"~PASTI~"

"~AKAN MERASAKAN~"

"~KEMATIAN~"

Sabtu, 23 Agustus 2014

~~~~~RENUNGAN ~~~~~


“Jadikan istrimu sebagaimana ratu dalam rumah tanggamu, maka ia akan menjadikan dirinya hamba sahaya di hadapanmu!”Ketika mendengar perkataan sang ustadz mungkin akan timbul banyak gambaran atau bisa jadi anda akan terhenyak dengan nasehat ini,atau bisa jadi anda sketika terpana dengan kata-kata itu,dalam penglamn hidup anda selama berumah tangga sudah pasti berbagi macam maslah dan ujian atau coba'an yang pasti anda akn jumpai selama mengharungi keihudpan dengan saang istri anda,entah berbagai ragam jenis ujian dan coba'an yang pasti andalah yang bner-bener mngetahui hal tersebut,namun tidak sedikit di kalangan kita anda atau segelintir orang yang menginginkan yang namanya istri sholehah,meski harus ditempuh dalam sebuah proses pendidikan yang panjang, nasihat yang berkelanjutan seorang suami kepada istri, setiap harinya, setiap malamnya, dan selalu berusaha memuliakan istri sebaik-baiknya dalam rumah tangga anda,

Namun perkataan “Jadikan istrimu sebagaimana ratu dalam rumah tanggamu, maka ia akan menjadikan dirinya hamba sahaya di hadapanmu!”bukan bermaksud menjadikan istri setara dengan budak di hadapan anda para suami. Namun, ketika kita mendidik istri dengan kelemah lembutan dan nasihat yang baik, berakhlak mulia kepada mereka, berusaha selalu tampil lembut kepada mereka, berusaha membahagiakan istri anda, melayani kebutuhannya dengan ikhlas, tanpa anda mengharapkan balasan darinya... sabar akan kesalahan yang dilakukannya jika memang kesalahan itu masih bisa diperbaiki. Atau anda benar-benar menjadikannya benar-benar merasa bahwa ia adalah seorang ratu yang senantiasa dilayani dan diperlakukan dengan hormat dalam rumah tangganya... maka istri anda akan menyadarinya sepenuh hatinya... akan kebaikan dan keikhlasan suaminya... dan sungguh ia akan menjadikan dirinya, lebih merendah dari diri anda yang melayani dirinya, melayani keperluannya... Dia istrimu akan ridho akan setiap nasihat anda dalam kebaikan... ridho akan setiap keputusan Allah subhanahu wa Ta'ala,,''wallahu a'lam..''

~~~ SANGAT PERLU DI TERAPKAN~~~


Seorang suami, meski ia menafkahi istrinya, meski ia memberikan perlindungan dan rasa aman serta menjaga kehormatan istrinya, meski ia berkuasa dan memiliki kemampuan untuk memerinta istrinya, BUKAN BERARTI kemudian ia bisa dengan mudah menyuruh istrinya untuk melakukan ini dan itu untuk melayani keperluan suaminya, sedang sang suami masih bisa melakukannya sendiri, masih memiliki waktu untuk membantu sang istri dengan tidak membebani istri pada hal-hal yang bisa dilakukannya sendiri.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, meski beliau adalah pemimpin kaum muslimin, memiliki kekuasaan atas banyak manusia, dihormati dan dicintai, namun beliau adalah seorang suami yang sangat sayang kepada para istrinya, tidak membebani istrinya, beliau melakukan pekerjaan rumah yang beliau mampu, dan selain itu tetap membantu istrinya... tidak berkurang kehormatan suami hanya karena membantu istri memasak, atau menyapu lantai, menyikat kamar mandi, memotong sayuran atau menambal celana yang robek...
Kehidupan beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) di rumahnya di tengah-tengah isteri-isterinya, maka beliau adalah teladan tertinggi dalam hal kasih sayang, ketenteraman, ketenangan, tidak membebani, memberikan nafkah, dan menjauhi kata-kata yang pahit serta menyakitkan.[‘Audatul Hijaab (II/105)]
Dari ‘Urwah, ia menuturkan: “Seseorang bertanya kepada 'Aisyah, ‘Apakah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sesuatu di rumahnya?’ Ia menjawab, ‘Ya, beliau menambal sandalnya, menjahit bajunya, dan bekerja di rumahnya sebagaimana salah seorang dari kalian berbuat di rumahnya.’”[HR. Al-Bukhari (no. 676) kitab al-Adab, at-Tirmidzi (no. 2489) kitab Shifatul Qiyaamah war Raqaa-iq wal Wara’, Ahmad (no. 24228)]
Istrimu... adalah manusia yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik darimu sebagai suami, setiap hari engkau bergaul dengannya, setiap hari engkau berbincang dan dan menatapnya... hingga kalian mungkin mengenal akhlak satu sama lain... tidak tersembunyi lagi akhlak dan tabiat serta watak kalian satu sama lain... Jika engkau wahai suami, saat ini masih jauh dari sikap senang membantu istrimu dalam pekerjaan rumah tangganya... maka tidak ada kata terlambat untuk mulai menunjukkan bahwa engkau adalah suami yang diimpikannya selama ini, suami impian setiap wanita... suami yang meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berakhlak kepada istrinya...
Cobalah, jika selama ini engkau enggan membantunya memasak, pada saat ada waktu luang, tawarkan jasamu untuk membantunya mengiris bawang... rasakanlah air mata kepedihan itu saat engkau melakukannya, jika selama ini selalu meminta istri untuk menjahit celana yang robek... cobalah sekali ini untuk menambalnya sendiri dengan benang dan jarum jahit... sesekali tangan pedih tercucuk jarum tidaklah mengapa... itu adalah tanda cintamu pada istrimu, dengan demikian, semoga rumah tangga kalian semakin indah dan mempesona
Wallahu a'lam...