Laman

Selasa, 03 Februari 2015

* ~ SEMUANYA AKAN TERASA INDAH PADA WAKTUNYA~ *

Na’am, kita semua pasti pernah merasakan pahitnya hidup, beratnya cobaan, perihnya sakit, dan derita lainnya yang silih berganti menghinggapi diri. Bahkan bagi sebagian orang, dunia yang sangat luas ini terasa sangat sempit menghimpit, seakan-akan tidak ada orang lain yang lebih menderita, tidak ada yang lebih susah, tidak ada yang lebih sengsara daripada dirinya. Hari-hari yang dilalui tak lepas dari keluh kesah, menyesali alur kisah yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala gariskan jauh hari sebelum penciptaan langit dan bumi. Berandai-andai menjadi orang lain yang dilihatnya memiliki harta melimpa ruah.
Padahal, Nabi yang mulia Muhammad bin ‘Abdillah sholatullahi wa salamuhu ‘laihi pernah mengutarakan rasa takjubnya kepada orang yang beriman yang susah maupun yang senang, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Betapa menakjubkan perkara kaum muslimin. Sungguh, semua urusannya adalah kebaikan, dan yang demikian tidak akan didapatkan kecuali oleh seorang mukmin. Apabila ia mendapatkan kemudahan, kebahagiaan, ia bersyukur, dan itu merupakan kebaikan baginya. Dan jika ia ditimpa kesulitan, musibah, ia bersabar, dan itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Dalam riwayat Imam Ahmad rohimahullah, dari sahabat Shuhaib rodhiallahu ‘anhu, Ia berkata : “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tiba-tiba beliau tertawa, lalu bertanya :
أَلَا تَسْأَلُونِي مِمَّ أَضْحَكُ؟ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمِمَّ تَضْحَكُ؟ قَالَ: عَجِبْتُ لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، إِنْ أَصَابَهُ مَا يُحِبُّ، حَمِدَ اللهَ وَكَانَ لَهُ خَيْرٌ، وَإِنْ أَصَابَهُ مَا يَكْرَهُ فَصَبَرَ، كَانَ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ كُلُّ أَحَدٍ أَمْرُهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرٌ إِلَّا الْمُؤْمِنُ
“Apakah kalian tidak ingin bertanya kepadaku, kiranya apa yang membuatku tertawa? Para sahabat menyahut : Wahai Rasulullah, apa gerangan yang membuat anda tertawa? Beliau menjawab : Aku kagum dengan urusan orang beriman, sungguh semua urusannya tidak lepas dari kebaikan. Jika ia dianugerahi sesuatu yang disukainya, ia memuji Allah dan yang demikian adalah kebaikan baginya. Dan apabila ia mendapatkan sesuatu yang dibencinya, ia bersabar dan yang demikian adalah kebaikan baginya. Dan tidak semua orang urusannya selalu dalam kebaikan kecuali bagi seorang yang beriman.”
Dahulu, ada seorang salaf yang botak kepalanya, terkena penyakit kusta badannya, buta kedua belah matanya, serta lumpuh kedua kaki dan tangannya. Satu kali ia pernah berkata :
الحمد لله الذي عافاني مما ابتلى به كثيرا مما خلق و فضلني تفضيلا
“Segala puji milik Allah yang telah menyembuhkanku dari penyakit yang banyak menimpa makhluk, dan memberikanku kelebihan yang banyak.”
Maka seorang laki-laki lewat di hadapannya dan berkata :
“Dari apa Allah menyembuhkanmu? Buta, botak, kusta, lumpuh. Lantas dari apa Allah menyehatkanmu?”
Lalu ia menjawab :
“Celaka engkau, Allah telah menjadikan lisanku selalu berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur, dan badan yang selalu sabar di atas penderitaan.”
Allahu Akbar..!!
Demi Allah, orang tsb telah dianugerahi pemberian yang sangat banyak, lebih berharga dari intan permata, lebih mulia dari dunia yang fana nan hina.
Maka pada hakikatnya, kebahagian hidup itu berporos pada 3 perkara :
(1) Bersyukur jika diberi
(2) Bersabar jika diuji
(3) Beristighfar, memohon ampun dari dosa-dosa keji.
Jika seorang hamba memiliki ke-3 kunci hidup ini, niscaya ia akan selalu bahagia, ia akan selalu berada dalam kebaikan, ia akan selalu mendapatkan pahala syukur dan sabar serta diampuni dosanya dengan istighfar.
Dan pada akhirnya, setiap saat adalah waktu yang indah bagi dirinya.
Sekian, semoga ada manfaatnya.
wallahu Ta'la A'la wa A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar