Laman

Jumat, 19 Desember 2014

~~~ BEGINILAH SEHARUSNYA ~~~

Amirul Mu'minin Umar radhiallahu anhu berkata:
اجتنبوا أعداء الله في أعيادهم
"Jauhilah musuh-musuh Allah pada hari-hari besar mereka"
(Lihat: Sunan Al Kubro: 1/297 dan Kanz Ummaal: 1/405 no.1732)
Syaikh Ali Mahfudz Al Azhary mengatakan:
Diantara musibah yang menimpa kaum muslimin baik kalangan awam maupun orang-orang khusus adalah ikut sertanya kaum muslimin pada perayaan hari-hari besar mereka (ahli kitab) baik yahudi maupun nasrani, serta menganggap perayaan hari besar mereka adalah sesuatu yang baik. Padahal Rasulullah shallahu alaihi wasallam sangat membenci terjadinya sinkronisasi antara kaum muslimin dengan ahli kitab dari segala sisi. Sampai-sampai orang yahudi berkata: Sesungguhnya Muhammad tidak meninggalkan suatu dari urusan kami melainkan dia menyelisihi kami dalam urusan itu.
Bandingkan sikap Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan realita yang terjadi pada manusia hari ini, dimana mereka turut serta dalam perayaan dan kebiasaan ahli kitab. Engkau dapati pada hari-hari besar tersebut kaum muslimin meninggalkan pekerjaan mereka dipabrik-dipabrik atau meninggalkan perdagangannya serta (meliburkan) aktivitas menuntut ilmu. Mereka menjadikan hari-hari itu sebagai hari untuk rehat dan bergembira. Mereka memanjakkan keluarga, memakai baju baru, menghiasi telur untuk anak-anak sebagaimana yang dilakukan oleh ahli kitab dari kalangan yahudi dan nashrani. Hal ini dan yang semisalnya merupakan bukti kebenaran sabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam dalam hadits shohih;
"Sungguh kalian akan mengikuti jalan-jalan orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Hingga apabila mereka masuk kedalam lubang dhab, kalian juga akan mengikutinya. Kami berkata: Ya Rasullah, Apakah mereka orang-orang yahudi dan nasrani, Rasul bersabda, "siapa lagi kalau bukan mereka..? (HR. Bukhori dari Abi said Al Khudry radhiallahu anhu).
Oleh karenanya, bagi siapa saja yang menginginkan keselamatan terhadap agama dan kehormatannya, maka hendaklah dia tetap berada dirumahnya dan melarang anak-anak serta keluarganya atau siapa saja yang berada dibawah tanggungannya untuk keluar pada hari itu. Juga mencegah mereka agar tidak ikut serta dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani pada kegiatan mereka serta kegiatan orang-orang fasiq ditempat-tempat mereka"
(Dikutip secara ringkas dari : Al Ibdaa' fi madhaaril ibtidaa' halaman 274-276)
                                 (~~ Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib~~)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar