Laman

Sabtu, 07 Maret 2015

*~~~ KISAH ANAK PENGHAFAL AL-QUR'AN ~~~*

Kisah nyata ini ditulis dengan harapan, semoga dapat menginspirasi terutama yang menuliskannya, agar menjalani kehidupan yang singkat ini dengan sebaik-baiknya, dan menyongsong kematian yang pasti datang dengan senyuman...
Kisah ini tersebar di seantero Ponpes Imam Bukhari Solo, karena terjadi belum sampai seminggu ini, tentang seorang gadis belia yang tawanya membuat iri semua orang yang mendengarnya...
Tersebutlah kisah gadis belia ini, kita sebut saja namanya si A. Si A adalah seorang anak yang dengan izin Allah mampu menghapalkan AlQur'an dalam usianya yang masih belasan tahun.
Walaupun ia harus berpisah dari keluarganya di Makassar dan menuntut ilmu di pulau Jawa, dan ia melakukannya dengan penuh semangat. Di pondok pesantren pun dia terkenal akan kebiasaannya melakukan puasa daud, yakni sehari berpuasa dan sehari berbuka...
Suatu hari di saat si A sedang berpuasa, ia dan 2 orang temannya sedang keluar untuk mencari hidangan untuk berbuka puasa. Di sore hari ini saat mereka sedang berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya.
Spontan ketiga anak ini berlari secepatnya agar cepat sampai ke tujuan maupun mencari tempat untuk berteduh. Kawan-kawannya berlari mendahului si A, dan si A ketinggalan di belakang...
Tiba-tiba si A terjatuh, dan ia pun berusaha bangun lagi untuk berlari. Lalu ia pun terjatuh untuk kedua kalinya, alhamdulillah ia bisa bangkit lagi. Dan akhirnya untuk ketiga kalinya ia terjatuh lagi, kali ini nampaknya ia tidak mampu untuk kembali bangun dan bangkit lagi...
Warga yang melihatnya pun langsung menolongnya, menggendongnya menuju ke rumah salah seorang warga.
Dan di sana qadarallah, gadis belia bercadar ini menghembuskan nafasnya yang terakhir, dan seketika rumah itu di penuhi dengan aroma harum semerbak...
Satu hal yang pastinya membuat terharu, kagum sekaligus membuat iri semua orang yang menyaksikan jenazah gadis belia penghapal qur'an ini (bahkan orang2 yang hanya mendengar ceritanya), ialah ia meninggal dalam keadaan berpuasa, ia meninggal dengan tawa yang terukir di wajahnya (sesuatu yang lebih lebar dari senyuman tersungging di wajahnya) dan aroma harum semerbak pun mengiringi kepergiannya, Allahu Akbar!!!
Banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah gadis belia ini, kisah tentang semangat menuntut ilmu, kisah tentang semangat beribadah, kisah tentang ketaatan, kisah tentang kematian yang tidak memandang usia, kisah tentang orang yang tidak dikenal oleh penduduk bumi tapi in syaa Allah dikenal oleh penduduk langit...
Allahummaghfirlaha... Semoga Allah tempatkan gadis belia ini di dalam naungan kasih sayangNya dan semoga Allah tabahkan hati seluruh keluarganya...
Dan semoga Allah takdirkan kita suatu hari kelak bisa tersenyum saat maut datang menjemput kita, tersenyum saat malaikat mengangkat ruh kita dan menghadap Rabbul 'Izzati yang kita cintai dengan senyuman itu...
Aamiin yaa Rabbal 'alamin...
16 Jumadil Awal 1436 Hijriyah/7 Maret 2015
(Diceritakan oleh ustad Amrullah teman dari ayah si A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar