Laman

Kamis, 04 September 2014

***~~ KENALILAH ISTRIMU KERNA DENGAN ITU KAMU TAU BAGAIMANA CARA MEMBAHAGIAKANNYA~~***

Pemimpin yang baik dalam rumah tangga, akan mengenali dengan baik setiap anggota keluarga yang dipimpinnya, istri dan anak-anaknya, jika dia memiliki lebih dari satu istri, maka dia juga mengenali dengan baik sifat masing-masing istrinya, sehingga dia bisa bermuamalah, berinteraksi dengan istrinya dengan sikap yang membuat si istri merasa senang, dan tenang disamping suaminya. Dunia sang istri akan terasa indah berada di samping suaminya, dan hal ini membantunya dalam ketaatan serta ketaqwaan kepada Allah Ta'ala, dan kemudian ketaatan kepada suaminya.... Jika engkau mendapati istrimu banyak membantah dan melawan terus... bisa jadi dia tidak merasa senang dan tenang disisimu, karena jeleknya kepemimpinanmu...

Maka mengenali dan memahami sifat serta karakter istriadalah bagian dari membentuk keluarga yang tenang... yang sakinah, yang akan membuat suami juga merasa betah tinggal di samping istrinya, masing-masing istri memiliki keinginan yang berbeda-beda dalam mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari suami, dan sudah seharusnya sang suami mengerti watakmasing-masing istri dengan melihat dari latar belakang keluarganya, usianya, asal sukunya, bagaimana SIFAT BAPAKNYA (karena dengan mengenali bapak mertua,kita bisa mengetahui bagaimana si istri dididik pada masa kecilnya), bagaimana sifat ibunya, dan hal-hal lain yang bisa membuat kita mengerti watak sang istri... Jangan kalian abaikan masalah ini demi ketenangan dan keindahan rumah tangga kalian...

‘Aisyah radhiyallahu 'anha menceritakan apa yang ia alami dengan suami dan kekasihnya yang mulia. Dalam sebuah safar (perjalanan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para shahabatnya:“Majulah kalian (jalan duluan)”. Maka mereka pun berjalan mendahului beliau. Lalu beliau berkata kepada ‘Aisyah (yang ketika itu masih belia dan langsing): “Ayo, kita berlomba lari”. Kata Aisyah: “Akupun berlomba bersama beliau dan akhirnya dapat mendahului beliau”. Waktupun berlalu. Ketika Aisyah telah gemuk, Rasulullah kembali mengajaknya berlomba dalam satu safar yang beliau lakukan bersama ‘Aisyah. Beliau bersabda kepada para shahabatnya: “Majulah kalian”. Maka mereka pun mendahului beliau. Lalu beliau berkata kepadaku: “Ayo, kita berlomba lari”. Kata ‘Aisyah: “Aku berusaha mendahului beliau namun beliau dapat mengalahkanku”. Mendapatkan hal itu, beliau pun tertawa seraya berkata:“Ini sebagai balasan lomba yang lalu (kedudukannya seri, red).” (HR. Abu Dawud no. 2214. Asy-Syaikh Muqbil rohimahullooh menshahihkan sanad hadits ini dalam takhrij beliau terhadap Tafsir Ibnu Katsir, 2/286).

Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenali watak dan karakter masing-masing istri beliau, sehingga beliau shallallahu'alaihi wa sallam mengajak ‘Aisyah radhiyallahu 'anha untuk berlomba lari,namun beliau tidak pernah mengajak istri-istri beliau yang lainnya untuk berlomba lari kecuali ‘Aisyah radhiyallahu 'anha. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengetahui bahwa usia ‘Aisyah radhiyallahu 'anha saat itu masih senang dengan permainan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan dunia rumah tangga yang disenangi oleh ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, dengan mengajaknya bermain-main, dan membuat sang istri merasa tetang serta senang disamping suaminya. Dan banyak juga hadits lain yang mengisahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan kesempatan bagi ‘Aisyah radhiyallahu 'anha untuk bermain-main melewati usia mudanya.

Demikianlah dunia rumah tangga ‘Aisyah Sarat canda dan permainan dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun hendaknya diperhatikan pandangan syariat tentang jenis-jenis permainanyang boleh digunakan oleh anak. ‘Aisyah  juga menceritakan:

“Dulu aku biasa bermain boneka-boneka perempuan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan aku memiliki beberapa teman yang biasa bermain denganku. Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang, mereka bersembunyi dari beliau. Kemudian beliau menggiring mereka kembali padaku, lalu mereka bermain lagi bersamaku.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6130 dan Muslim no. 2440).

Maka wahai para suami, kenalilah dengan baik siapa istri kalian, kalian telah mengambilnya dari buaian kasih sayang orang tuanya, dan menjadikannya dalam tawanan rumah kalian, maka kenalilah jalan untuk membuatnya bahagia dan merasa tenang menjadi istrimu, kenalilah cara-cara yang bisa membuatnya menampilkan senyum terindahnya, derai tawanya yang merdu... yang pasti engkau akan merindukannya saat jauh dari sisinya. Jadilah engkau pemimpin yang dirindukan... bukan pemimpin yang ditakuti, dan dapatilah rumah tanggamu menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah Insyaa Allah bi'iznillah Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar